Kota ini dikenal juga dengan nama Ambon Manise, merupakan kota terbesar di kepulauan Maluku. Saat ini kota Ambon menjadi pusat pelabuhan, pariwisata dan pendidikan di provinsi Maluku.
Letak Kota Ambon berada sebagian besar dalam wilayah pulau Ambon, dan
secara geografis terletak pada posisi: 3°-4° Lintang Selatan dan
128°-129° Bujur Timur, dimana secara keseluruhan Kota Ambon berbatasan
dengan Kabupaten Maluku Tengah.
Kota Ambon mulai berkembang semenjak kedatangan Portugis di tahun 1513, kemudian sekitar tahun 1575, penguasa Portugis mengerahkan penduduk di sekitarnya untuk membangun benteng Kota Laha atau Ferangi yang diberi nama waktu itu Nossa Senhora de Anunciada
di dataran Honipopu. Dalam perkembangannya sekelompok masyarakat
pekerja yang membangun benteng tersebut mendirikan perkampungan yang
disebut Soa, kelompok masyarakat inilah yang menjadi dasar dari pembentukan kota Ambon kemudian (Cita de Amboina dalam bahasa Spanyol atau Cidado do Amboino
dalam bahasa Portugis ) karena di dalam perkembangan selanjutnya
masyarakat tersebut sudah menjadi masyarakat geneologis teritorial yang
teratur.
Selanjutnya, setelah Belanda
berhasil menguasai kepulauan Maluku dan Ambon khususnya dari kekuasaan
Portugis, benteng tersebut lantas menjadi pusat pemerintahan beberapa
Gubernur Jenderal Belanda dan diberi nama Nieuw Victoria. Benteng ini merupakan
tempat dimana Pattimura dieksekusi.
Iklim di Kota Ambon adalah iklim laut tropis dan iklim musim, karena
letak pulau Ambon di kelilinggi oleh laut. Oleh karena itu iklim di sini
sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim
musim, yaitu musim Barat atau Utara dan musim Timur atau Tenggara.
Pergantian musim selalu diselingi oleh musim Pancaroba yang merupakan
transisi dari kedua musim tersebut. Musim Barat umumnya berlangsung dari
bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan pada bulan April
merupakan masa transisi ke musim Timur dan musim Timur berlangsung dari
bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, disusul oleh masa pancaroba pada
bulan Nopember yang merupakan transisi ke musim Barat.
Terdapat banyak suku dan ras yang mendiami kota ini. Diantaranya adalah
Arab, Buton (yang telah menetap hingga beberapa generasi), Tionghoa yang pada
mulanya datang untuk berdagang. Disamping itu terdapat pula Suku
Minahasa, Jawa dan sebagian besar adalah Suku Alifuru yang merupakan
penduduk asli Maluku. Dahulu kala, kota Ambon termasyur hingga keseluruh
dunia dan menjadikan kota ini sebagai tempat tujuan bagi berbagai
Kerajaan Eropa yang sedang melakukan eksplorasi. Tidak mengherankan bila
banyak penduduk Ambon yang memiliki raut wajah yang mirip seperti orang
Eropa dan Arab (sebagai akibat dari perkawinan campur para pendahulu
mereka dimasa lalu) disamping denominasi dari ras Melanesia yang
merupakan ras asli penduduk Ambon.